welcome my blog

Senin, 10 April 2017

Ketika kita sakit....
Allah tarik 3 perkara:
        Allah tarik keceriaan wajah kita.
        Allah tarik selera makan kita.
        Allah tarik dosa kita.
        Apabila sudah sembuh, Allah hantar 2 perkara saja:
  Allah hantar balik keceriaan wajah kita.
  Allah hantar balik selera makan kita.
 Tp Allah TAK HANTAR BALIK dosa kita..
 Allahuakhbar sayangnya Allah pada kita 😍😍😍😍😍
Sebarkan jika anda yang terbaik
MENGELUH.  - Sedikit tazkirah untuk keluhan kita :
   ➤     Ketika kita mengeluh: “ihhh , aku penat sangat."
ALLAH menjawab: (وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا)
“ Dan KAMI jadikan tidurmu utk istirahat (An Naba' : 9)
   ➤    Ketika kita mengeluh: “Beratnya cobaan ini , tak sanggup rasanya aku.
" ALLAH menjawab :
(لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا)
“ AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupannya.” (Al Baqarah : 286)
    ➤    Ketika kita mengeluh :
“Galaunya aku
" ALLAH menjawab :
( أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)
“ Hanya dgn mengingatKU hati akan menjadi tenang” (Ar Ra'd : 28)
    ➤     Ketika kita mengeluh: “Apa yg aku buat ni semua sia sia.
" ALLAH menjawab :
(فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ)
"Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji zarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya ”
(Al Zalzalah : 7)
   ➤      Ketika kita mengeluh: “ tak ada seorangpun yg mau menolong aku." ALLAH menjawab:
(وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ)
“ Berdoalah (mintalah) kepadaKU, nescaya Aku kabulkan”
(Al Ghafir : 60)
   ➤       Ketika kita mengeluh : “ Aku sedih sangat.” ALLAH menjawab:
( لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ )
“ Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita " (At Taubah : 40)

➥  Jangan banyak mengeluh.  Banyakkan bersabar dan teruskan kehidupan ini dengan taqwa dan tawakkal.
Semoga menjadi insan yang bertakwa.
Hadapi dengan tenang.
Semoga berjaya.

sebuah cerita


  Ketika mengunjungi seorang teman yang sedang kritis sakitnya, dia menggenggam erat tanganku, lalu menarik ke mukanya, dan membisikkan sesuatu...
  Dalam airmata berlinang dan ucapan yang ter-bata² dia berkata, *"Bila kamu tidak melihat aku di syurga, tolong tanya kepada Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu..."*
  Dia langsung terisak menangis, lalu aku memeluknya dan meletakkan mukaku di bahunya. Aku pun berbisik,    *"Insyaa Allah, insyaa Allah, aku juga mohon kepadamu jika kamu juga tidak melihatku di surga..."*
   Kami pun menangis bersama, entah berapa lama...
   Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau...
   Sebenarnya pesan itu pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi, yang berkata pada sahabatnya sambil menangis:
*"Jika kamu tidak menemui aku di syurga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku: 'Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di syurga."*
Ibnu Jauzi berpesan begitu bersandar pada sebuah hadits:
_"Apabila penghuni syurga telah masuk ke dalam syurga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah: 'Ya Rabb! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...'"Maka Allah berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walau hanya sebesar zarrah."(Ibnu Mubarak dalam kitab Az Zuhd)_
Wahai sahabat²ku...
Di dalam bersahabat, pilih lah mereka yang bisa membantu kita, bukan hanya ikatan di dunia, tetapi juga hingga akhirat.
Carilah sahabat² yang senantiasa berbuat amal sholeh, yang shalat berjamaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.
Carilah teman yang mengajak ke majelis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan, serta selalu berpesan dengan kebenaran.
 Teman yang dicari karena urusan niaga, pekerjaan, atau teman nonton bola, teman memancing, teman   bershopping, teman FB untuk bercerita hal politik, teman whatsapp untuk menceritakan hal dunia, akan berpisah  pada garis kematian dan masing² hanya akan membawa diri sendiri.
 Tetapi teman yang bertakwa, akan mencari kita untuk bersama ke syurga...
 Simaklah diri, apakah ada teman yang seperti ini dalam kehidupan kita, atau mungkin yang ada lebih buruk dari kita...
 Ayo... berubah sekarang, kurangi waktu dengan teman yang hanya condong pada dunia, carilah teman yang     membawa kita bersama ke syurga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja untuk masuk     syurganya Allah Jalla wa 'Alaa.
 Perbanyak lah ikhtiar, semoga satu darinya akan tersangkut, dan membawa kita ke pintu syurga...
 Al-Hasan Al-Bashri berkata:
_"Perbanyak lah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat.”_
 Pejamkan mata, berfikir lah... siapa kiranya di antara sahabat² kita yang akan mencari dan mengajak kita  ber-sama² ke syurga??
  SEMOGA KALIAN BERKENAN MENJADI TEMAN2 YANG BISA MEMBAWA KAMI KEPADA KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT, AAMIIN.

Minggu, 02 April 2017

renungan

*DULU....ITU DULU SEBELUM 2017*
*Dulu . . .*
Aku sangat KAGUM pada manusia yang :
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karir,
» Hidup sukses,
»  dan Hebat.
*Sekarang ...*
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku KAGUM dengan :
*» Manusia yang selalu bersyukur kepada-NYA*
» Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.
*Dulu ...*
Aku memilih MARAH ketika merasa 'harga diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar kepadaku dan menyakitiku .. .
*Sekarang ...*
Aku memilih untuk
*BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN*, karena aku yakin *ada hikmah lain*  yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk *memaafkan & bersabar*
*Dulu ...*
Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan _menumpuknya_ sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah _makan dan minum untuk hari ini_
*Sekarang ...
Aku memilih untuk *BERSYUKUR & BERSYUKUR* dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa *mengisi waktuku hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat untuk sesama . . .*
*Dulu ...*
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia _bukan itu_ melainkan :
*» Ucapan,*
*» Sikap,*
*» Tingkah, Sapaanku kepada mereka.*
*Sekarang ..*
Aku memilih untuk *membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-manfaat-an ku ditengah-tengah mereka...*
[Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat manusia lainnya]
*Dulu ...*
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk duniaku...
ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...
*Sekarang ...*
yang menjadi 'fokus pikiran' dan 'rencana-rencana' ku adalah bagaimana agar *hidupku dapat berkenan di mata-NYA dan sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.*
→ Τak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'hangatnya matahari esok pagi'
→ Τak ada yang  bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa menghirup 'udara besok hari'.
Jadi apabila 'hari Ini dan esok hari' aku masih hidup, itu adalah karena *kehendak-NYA semata,* bukan kehendak siapa-siapa...
Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa :
*DULU* aku ini siapa?
Dan  *SEKARANG* aku mau kemana?
*Semoga bermanfaat*

Ketika kita sakit.... Allah tarik 3 perkara:         Allah tarik keceriaan wajah kita.         Allah tarik selera makan kita.         A...